Berita Heboh Terkini. Ketika Dahulu Khilafah Usmaniyyah hancur pada taggal 3 maret 1924 akibat pengkhianat Mustafa Kemal At-Taturk atau dalam sejarah versi sekuler orang ini disebut Mustafa Kemal Pasa. Attaturk adalah orang Yahudi yang menyamar jadi muslim untuk menghancurkan Islam dari dalam, dalam sejarah yang di buat oleh kaum barat dia disebut sebagai pahlawan, ini fakta yang diputar-balikan.
Ketika hancurnya khilafah, pasukan Salibis yang ditunggangi Yahudi bergerak cepat membagi-bagi tanah jajahan mereka menjadi banyak negara dan bangsa. Hingga tubuh Umat Islam terkotak-kotak agar semakin hilang kekuatan Umat Islam. Atas nama Nasionalisme, salibis berhasil membagi-bagi negara-negara jajahan menjadi Nation State.
Lalu Salibis AS dan Sekutunya adalah kekuatan dari Barat ditambah Uni Soviet dan Sekutunya kekuatan dari timur, mereka berebut kekuasaan di tanah kaum muslimin. Yang satu beragama Demokrasi-liberal, yang satunya beragama Komunis-Sosialis.
Mereka ibarat memperebutkan makanan yang berserakan, hingga terjadilah Perang Dunia Ke-2 pada tahun 1939 yang mengorbankan Jutaan manusia, hingga akhir perang tersebut AS membumi hanguskan Hirosima dan Nagasaki pada tanggal 6-9 agustus 1945. Usailah Perang Dunia ke 2.
Di saat itulah AS dan Sekutu mengekspor Agama Demokrasi ke berbagai negara bahkan sampai ke Indonesia “harta warisan” dari belanda.
Demokrasi, Dari Asing Menjadi Terbiasa
Awalnya Umat Islam menolak memberlakukan Demokrasi di negara mereka masing-masing, namun dengan Diplomasi dan kemasan yang cantik, ibarat kotoran Sapi dibalut Cokelat Vanila, hingga orang kafir berhasil menghasut para pemimpin negeri-negeri kaum muslimin, termasuk Indonesia.
Hingga lama-kelamaan Umat Islam terbiasa dengan Demokrasi dan sedikit demi sedikit meninggalkan perjuangan untuk mendirikan Khilafah yang dahulu pernah dihancurkan. Maka timbulah para pemikir yang mengaku Islam namun beraqidah Sekuleris-Liberalis-Demokratis yang membahayakan Umat Islam.
Selama bertahun-tahun Umat Islam digiring ke lembah hitam Demokrasi yang berwajah taman indah penuh taburan bunga, yang awalnya umat Islam tidak kenal sekarang justru mereka membela mati-matian. Lalu sukseslah Orang kafir yang sabar penuh keuletan mencekoki aqidah rusak mereka. Astaghfirullah, ternyata setan jenis manusia begitu sabar menyesatkan kita.
Di saat itu semakin lama semakin sedikit orang yang ingat dengan perjuangan Islam, sesuai dengan sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam:
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
بَدَأَالْإِسْلَامُغَرِيبًاوَسَيَعُودُكَمَابَدَأَغَرِيبًافَطُوبَىلِلْغُرَبَاءِ
“Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasingkan itu.” (HR. Muslim no. 208)
Dari Hadits ini kita bisa ambil pelajaran bahwa banyak Umat Islam melupakan Agamanya sejak disuapi paham-paham Barat, hingga Islam itu asing jika diterapkan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Wajar jika orang kafir tidak mengerti Islam, namun sungguh miris jika orang Islam tidak kenal tuntutan Agamanya sendiri.
Wahai Umat Islam, Wahai Suadaraku, Kenalilah Agamamu dan Jauhilah Thoghut itu
Wahai Kaum Muslimin, wahai saudaraku, betapa banyak hari ini orang-orang Islam menjauhi Agamanya hingga tidak mengenalinya. Maka janganlah begitu, kenalilah agama ini dengan benar, apa tuntutannya, apa konsekuensinya.
Ikutilah Jalan yang pernah ditempuh Rasululllah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam dan para Sahabat, yaitu menjauhi Thoghut dan beriman kepada Allah serta berjihad di Jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka.
Rasulullah menyebarkan Islam ini bukan hanya karena akhlaq yang baik, namun juga tegas terhadap orang kafir dan memerangi mereka hingga mereka beriman kepada Allah saja dan menjauhi paham-paham kafir lainnya.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda dalam hadits Shohih riwayat Bukhari ke-25:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، وَيُقِيمُوا الصَّلاَةَ ، وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّى دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ الإِسْلاَمِ ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ
Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Aku diperintah untuk memerangi manusia sehingga bersaksi bahwa tiada ilah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, dan supaya mereka menegakkan shalat dan mengeluarkan zakat. Jika mereka melakukan itu maka darah dan harta mereka mendapat perlindungan dariku, kecuali karena alasan-alasan hukum Islam. Sedangkan perhitungan terakhir mereka terserah kepada Allah.”
Hadits ini adalah perintah Allah kepada Rosulullah untuk memerangi mereka yang ingkar kepada Allah, hingga mereka masuk Islam mengucapkan dua Kalimat Syahadat, Sholat, Puasa, Zakat, atau tunduk kepada Islam lalu membayar Jizyah. Ketika orang kafir masuk Islam maka haramlah harta dan jiwanya untuk dibunuh.
Wahai Saudaraku, jika seandainya seluruh penduduk bumi mengatakan kita gila, ketahuilah, Allah mengangkat derajat kita. Allah akan menolong orang-orang yang menolong Agama ini, hingga datang keputusan-Nya nanti.
Mungkin hari ini orang-orang yang memperjuangkan Tauhid sudah terasingkan, karena kebanyakan orang mendukung Demokrasi, namun ketahuilah wahai saudaraku, jumlah yang sedikit akan mengalahkan jumlah yang banyak.
Banyak hari ini orang-orang terkena Politik Global AS “War On Terrorism” berdalih memerangi teroris namun sesungguhnya mereka memerangi Islam dan Kaum Muslimin. Janganlah ikut mereka, janganlah ikut mencintai Demokrasi, karena kebanyakan manusia di muka bumi ini akan menyesatkan kita dari Jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)” [QS al-An’aam : 116]
Ya Allah, Ya Rabb-ku, Ampuni Dosaku dan Dosa Kaum Muslimin, Saksikanlah Aku Beriman Kepada-Mu
Hari ini, Umat Islam seperti hidangan yang diperebutkan dari berbagai arah, bukan karena jumlah Umat Islam sedikit, itu karena virus penyakit “Wahn” (cinta dunia, takut mati) menghinggapi hati kebanyakan Umat Islam.
Jikalau seandainya seluruh manusia kafir kepada Allah, janganlah ikuti mereka, katakanlah,”ya Allah, aku beriman kepada-Mu”. Ketahuilah, jalan ini jalan yang panjang, maka bersabarlah, dan ingat pertolongan Allah Sudah dekat.
Janganlah kita mengira kita akan masuk Surga, sebelum datang Ujian seperti orang-orang terdahulu sebelum kita, para Rasul dan pengikutnya menghadapi Ujian begitu dahsyat karena memperjuangkan agama ini. Lalu kita merasa akan masuk Surga padahal Allah belum menguji kita?
Mereka mengalami kesakitan saat berperang, mereka mengalami hinaan dalam meyakini Islam, lalu mereka digoncangkan dengan berbagai macam cobaan. Mereka memerangi orang-orang kafir, namun pemerintah yang mengaku Islam justru bekerjasama dengan orang-orang kafir dalam menumpas kaum muslimin.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” [QS. Al-Baqarah : 214]
Akan terbentang untuk manusia dua jalan, berperang di Jalan Allah, atau berperang di Jalan Thoghut, tidak ada jalan tengah.
Wahai Sobat semua pilih diantara dua jalan itu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar