Beredarnya video sadis terhadap Ahmadiyah telah mencoreng negara Indonesia di mata dunia. Memang di video itu menggambarkan kebrutalan oknum umat muslim di indonesia. Tapi benarkah semua itu terjadi tanpa ada peran intelektual di dalamnya ?
Menurut komnas HAM Video itu di buat oleh orang ahmadiyah. tapi yang bikin heran kenapa perekam video aman dan santai dalam mengambil film padahal di depannya kaumnya sedang di bantai. Dan video itu merekam dari awal keberangkatan massa perusuh. Kalo memang kaumnya akan di bantai, kenapa dia tidak berlari memberi kabar pada kaumnya untuk menyelamatkan diri. Bukannya malah menikmati Adegan Sadis yang terjadi. Apakah mungkin semua itu bisa terjadi ?
Itu membuktikan kalau Pembantaian Ahmadiyah ada yag mengatur dan ada yang ingin mendokumenterkan kesadisan kaum muslim.
Gambar masjid Ahmadiyah yang ada di Berlin dan San Fransisco
Sejak awal mula sejarah berdiri Ahmadiyah, keterlibatan pihak asing sudah sangat kentara. Penjajah Inggris memang telah memberikan dukungan sepenuhnya kepada gerakan ini di India, serta rela memberikan dana yang tidak terbatas demi tegaknya dakwah Ahmadiyah.
Amerika yang jelas2 kurang setuju dengan Muslim rela menyumbangkan dananya untuk pembangunan masjid2 megah Ahmadiyah di Amerika. Bahkan Mayoritas masjid yang ada di negara yahudi adalah masjid Ahmadiyah.
Bukan hanya itu saja, Ahmadiyah juga maju di bidang internet. coba kita klik google.com dengan kata kunci "Ahmadiyah", Hampir seluruh halaman 1 google adlah situs resmi perekrutan anggota Ahmadiyah. Dan yang bikin hebatnya lagi mereka menggunakan bahasa perekrutan layaknya umat Islam. Ajaran mereka sama persis dengan ajaran umat muslim pada umumnya. Mereka akan mendoktrin jamaahnya kalo sudah hadir dalam pertemuannya. Lalu bagaimana nasib generasi muda kita yang jauh dari kehidupan ulama.?
benar2 menyeramkan..
Padahal jelas2 seluruh ulama di dunia telah bersepakat untuk menyebut bahwa Ahmadiyah bukan bagian dari agama Islam, karena prinsip dasarnya bertentangan dengan akidah Islam. Yang utama karena menjadikan Mirza sebagai nabi dan menerima wahyu.
Negara tetangga kita Brunei dan Malaysia sudah melarang Ahmadiyah sejak dari awal.
Jadi buat apa lagi pemerintah merasa takut untuk melarang gerakan Ahmadiyah, kalau bukan karena takut tekanan pihak asing. Pemerintah SBY sekarang ini sudah didukung oleh semua ulama, bahkan Badan Pengawasan Aliran Kepercayaan pun sudah menetapkan bahwa Ahmadiyah itu sesat. Bola sekarang berada di tangan pemerintah.
Logikanya, apa sih susahnya mengeluarkan pengumuman sesatnya Ahmadiyah? Kenapa sebegitu loyo pemerintah untuk melindungi akidah bangsa ini dari paham sesat Ahmadiyah? Jangan-jangan ada apa-apanya.
Maka kalau kita kaitkan dengan keterlibatan penjajah Inggris saat mendirikan Ahmadiyah di India dahulu, rasanya tidak aneh kalau keberadaan Ahmadiyah ini memang didukung oleh kekuatan asing, yang membuat pemerintah kita kelihataan jadi aras-arasan, takut melarang, atau berlagak pilon, atau entah kenapa, yang jelas sikap pemerintah yang plin-plan itu sangat menunjukkan bahwa ada tekanan international dari luar. Entah siapa mereka.
Empat Negara Asing Menekan Indonesia
Dan logika yang kami sebutkan di atas ternyata terbukti. Statemen dari pak Nasarudiin Umar yang menjawab sebagai Dirjen Bimas Islam Departemen Agama secara tegas telah membenarkan teori itu.
"Memang ada empat negara yang mengimbau agar Ahmadiyah tak dibubarkan. Yaitu dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan satu lagi saya lupa. Suratnya ditujukan ke Menteri Agama dan ada tembusannya ke saya." begitu ujar beliau beberapa waktu yang lalu.
Apa yang diungkapkan oleh pak Nasarudin ini sebuah pernyataan jelas dan tanpa malu-malu. Dan semua ini menjelaskan dengan mudah, mengapa sampai hari ini pemerintah masih 'sakit gigi' untuk melarang Ahmadiyah secara terbuka.
Meski pak Nanasrudin mengatakan bahwa pemerintah tidak terpengaruh dengan tekanan itu, namun yang namanya ancaman tetap saja ada dampak psikologisnya. Semakin lama pemerintah bersikap plin-plan, maka semakin membutikan bahwa tekan asing itu memang ada dan berjalan dengan sangat efektif.
Penjelasan Nasarudin kemudian dikuatkan oleh ketua MPR-RI, Dr Hidayat Nur Wahid, MA. Dalam salah satu kesempatan beliau mengatakan bahwa manuver beragam yang dilakukan oleh pihak tertentu yang menggangap pembubaran Ahmadiyah sebagai pelangaran HAM dalam beragama perlu dicurigai, karena dikhawatikan itu salah satu cara-cara yang dilakukan pihak asing untuk merusak kedaulatan Indonesia.
Jadi Kira2 pembantaian jamaah Ahmadiyah di Indonesia murni kerusuhan massa ataukah Ada peran Negara besar yang mengatur semuanya ?...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar